Rabu, 18 Maret 2015

What Do You Think About Psychotherapy?


1.      Definisi Psikoterapi
Wolberg (1954) merumuskan psikoterapi sebagai suatu bentuk perawatan (atau perlakuan, treatment) terhadap masalah yang timbul yang asalnya dari faktor emosi pada mana seorang yang terlatih, dengan terencana mengadakan hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu sintom dan mencegah agar sintom tidak muncul pada seseorang yang terganggu pola perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara positif.
Ivey & Simek-downing (1980) mengemukakan bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan upaya merekontruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian.
Hamdani (2001) mengatakan bahwa psikoterapi ialah perobatan penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan penyesuaian diri setiap hari.
Sedangkan menurut Maznah dan Zainal (2003), psikoterapi ialah proses membantu individu bermasalah yang lebih serius. Biasanya ia mengambil masa yang lebih lama dan melibatkan peranan psikiatris yang berkemahiran dalam bidang psikologi dan perobatan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa istilah psikoterapi ialah membantu individu yang emosinya terganggu. Biasanya melibatkan psikiatris yang mahir untuk memberikan perlakuan atau treatment khusus kepada pasien yang mengalami masalah atau gangguan mental, dimaksudkan untuk merekontruksi struktur kepribadian pasien secara positif.

2.      Tujuan dari Psikoterapi
Tujuan psikoterapi:
a.       Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilisasi)
b.      Rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat)
c.       Pemeliharaan (pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
d.      Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus-menerus pada pasien)

Menurut Stefflre & grant (1972) pada psikoterapi tujuannya lebih sentral, tidak hanya memperhatikan saat sekarang, melainkan yang akan datang, jadi usaha untuk mengubah struktur kepribadian yang mendasar. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa tujuan psikoterapi yaitu untuk mengubah pemikiran, perilaku dan perasaan pasien sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya ke arah yang positif.

3.      Unsur-unsur dari Psikoterapi
Masserman (karasu, 1984) telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasar yang mencakub unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk:
a.       Peran sosial (martabat) psikoterapis)
b.      Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.       Hak
d.      Retrospeksi
e.       Re-edukasi
f.       Rehabilitasi
g.      Resosialisasi & rekapitulasi

4.      Perbedaan antara Psikoterapi dan Konseling
Konseling dan psikoterapi memiliki persamaan dan perbedaan serta mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya. Perbedaan antara keduanya tidak bisa dibuat secara jelas, akan tetapi banyak hal-hal yang merupakan praktek psikoterapis, dan hal-hal yang merupakan praktek psikoterapis juga dilakukan oleh konselor. Sekedar gambaran perbedaan adalah sebagai berikut.
a.       Konseling umunya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi terutama berkenaan dengan orang-orang yang mendapat gangguan psikis.
b.      Konseling lebih bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka pendek; sedangkan psikoterapi lebih bersifat rekonstruktif, konfrontif, berorientasi ketidaksadaran, dan jangka panjang.
c.       Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan konkrit; sedangkan psikoterapi lebih luas dan mengarah kepada tujuan yang lebih jauh.
Selain itu perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson & Rudolph (1983), sebagai berikut:
Konseling
Psikoterapi
Klien
Pasien
Gangguan yang kurang serius
Gangguan yang serius
Masalah; jabatan, pendidikan
Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
Berhubungan dengan pencegahan
Berhubungan dengan penyembuhan
Lingkungan pendidikan dan non medis
Lingkungan medis
Berhubungan dengan kesadaran
Berhubungan dengan ketidaksadaran
Metode pendidikan
Metode penyembuhan

Menurut saya pribadi perbedaan konseling dan psikoterapi terletak pada tujuannya dari masing-masing. Tujuan konseling memberikan support dan mendidik kembali, sedangkan psikoterapi bertujuan merekonstruksi keperibadian seseorang.

5.      Pendekatan Psikoterapi Terhadap Mental Illness
Menurut J.P. Chaplin  ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:
a.       Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
b.      Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c.       Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
d.      Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

6.      Bentuk-bentuk Utama Terapi
Berdasarkan tujuan dan pendekatan metodis, Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi tiga (3) tipe, yaitu :
a.       Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian), memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian, dan pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang. Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya:
ü  Bimbingan (Guidance)
ü  Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
ü  Pengutaraan dan penyaluran arah minat
ü  Tekanan dan pemaksaan
ü  Penebalan perasaan (Desensitization)
ü  Penyaluran emosional
ü  Sugesti
ü  Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

b.      Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain:
ü  Penyembuhan sikap (attitude therapy)
ü  Wawancara (interview psychtherapy)
ü  Penyembuhan terarah (directive therapy)
ü  Psikodrama

c.       Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain:
ü  Psikoanalisis
ü  Pendekatan transaksional (transactional therapy)
ü  Penyembuhan analitik berkelompok


Daftar Pustaka
1. Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Drs. H. Abdul Aziz Ahyadi. (2005). Psikologi Agama. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
3. Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
4. Mohammad Aziz Shah Mohamed Arip, Mohammad Nasir Bistaman, Ahmad Jazimin Jusoh, Syed Sofian Syed Salim, Noor Saper. (2009). Kemahiran Bimbingan & Kaunseling. Kuala Lumpur: PTS Professional Publishing.
5. Prof. Dr. H. Mohamad Surya. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: C.V. Pustala Bani Quraisy.
6. Paul Morrison & Philip Burnard. (2009). Caring and Communicating: Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan, Ed. 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar