Muslim
dan terorisme adalah dua hal yang berbeda tetapi sering dipandang sama oleh
beberapa orang, terutama setelah kejadian runtuhnya menara kembar WTC atau
lebih akrab di kenang sebagai 9/11
Tragedy. Kejadian tersebut adalah bencana terbesar bagi umat muslim dunia,
terutama umat muslim di Amerika Serikat. Setelah kejadian 9/11 muslim di Amerika
Serikat diterpa berbagai macam tudingan negatif, banyak serangan-serangan
kepada kelompok atau individu muslim setelah kejadian tersebutm walau hal ini
hanya terjadi pada minoritas kecil. Menurut survey tahun 2007, 53% muslim yang
tinggal di Amerika merasa jauh lebih sulit tinggal di sana setelah serangan
9/11, wanita muslim yang menggunakan hijab diganggu, akibatnya banyak wanita
muslim yang memilih tinggal di rumah dan sebagian lainnya memilih meninggalkan
pekerjaannya. Secara tidak langsung warga Amerika serikat telah “mengidap” Muslim Phobia, sebuah keyakinan
irasional dan ketakutan yang tidak punya dasar kuat dan alasan yang rasional
terhadap umat muslim.
REBT
Dalam
kasus tersebut, para psikolog dan terapis bisa bekerja sama untuk menghilangkan
keyakinan-keyakinan semacam itu. Mereka bisa menggunakan teknik konseling yang
di namakan REBT (Rational Emotive Behavior Therapy), yaitu terapi yang
bertujuan untuk menghilangkan keyakinan irasional para pasiennya.
Psikolog dan
terapis bisa menghilangkan keyakinan tersebut dengan teknik bertahap, yaitu :
a. Assertive training. Yaitu
melatih dan membiasakan klien terus menerus menyesuaikan diri dengan perliaku
tertentu yang diinginkan.
b. Sosiodrama.
Yaitu semacam sandiwara pendek tentang masalah kehidupan sosial.
c. Self modeling.
Yaitu teknik yang bertujuan menghilangkan perilaku tertentu, dimana konselor
menjadi model, dank lien berjanji akan mengikuti.
d. Social modeling. Yaitu
membentuk perilaku baru melalui model sosial dengan cara imitasi, observasi.
e. Teknik
reinforcement. Yaitu memberi reward terhadap perilaku rasional atau
memperkuatnya (reinforce).
f. Desensitisasi
sistematik
g.
Relaxation.
h. Self-control.
Yaitu dengan mengontrol diri.
i.
Diskusi.
j.
Simulasi, dengan
bermain peran antara konselor dengan klien.
k. Homework assignment (metode
tugas).
l.
Bibliografi
(memberi bahan bacaan)
Dengan dilakukannya
proses tersebut semoga tidak ada lagi pemikiran irasional terhadap umat islam
dan umat agama lainnya.
Arindi
Azraningtyas Putri (11512134)
Muhammad
Reynaldy Octavian (15512048)
Oksiana
Dwi Gandini (15512578)